Sabtu, 20 Oktober 2012

Organisasi Lini


Bab I
Pendahuluan.

Organisasi Garis / Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya. Jika menggunakan ini bawahan langsung berinteraksi dengan atasannya, dan mudah untuk di kontrol.

Sedangkan Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.

            Didalam lembaga pendidikan khususnya di Indonesia, pada umumnya menggunakan struktur organisasi fungsional Struktur organisasi ini sangat cocok diterapkan karena dapat memudahkan melakukan pengawasan
Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut :
1. Organisasi kecil
2. Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli
3. Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4. Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5. Pengawasan dilakukan secara ketat
6. Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
7. Hemat waktu karena mengerjakan pekerjaan yang sama.



Bab II
Teori.
Struktur Organisasi Lini

Struktur organisasi lini adalah bentuk yang paling sederhana dan paling tua dalam organisasi. Struktur ini menggambarkan tekanan bahwa wewenang organisasi dipegang langsung oleh manajemen puncak atau manajer atas yang di terapkan pada karyawannya untuk mencapai keberhasilan. Namun demikian manajer-manajer departemen masih diberi kesempatan untuk membuat pengambilan keputusan bagi departemennya, tetapi tetap dalam komando manajen puncak.

Organisasi lini didasarkan atas dasar wewenang langsung. Masing-masing manajer bertanggung jawab untuk mangumpulkan dan memproses informasi yang akan dikeluarkan departemennya bersama-sama dengan asisten manajer dan bawahan lainnya.
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:
1) Orang-orang yang mempunyai kekuasaan bertanggung-jawab dan terbuka.
2) Proses pengambilan keputusan berjalan dengan tepat.
3) Disiplin kerja yang mudah dikontrol
4) tingginya solidaritas diantara anggota
5) adanya kesempatan yang luas bagi para anggota untu dapat mengembangkan bakatnya.
Kerugian dari struktur organisasi ini adalah:
1) Tujuan organisasi sama, atau tujuan dari pihak-pihak tertentu saja.
2) Pimpinan organisasi terkadang berbuat semaunya.
3) kelangsungan hidup organisasi sangat ditentukan oleh seseorang.
4) Kurang didalam pengembangan aktifitas pada setiap anggota.

Dan ini contoh bagan yang sudah diterapkan diperusahaan.



Bab IV
Pembahasan

            Organisai lini itu lebih bagus di banding organisasi fungsional karena organisasi lini bisa di terapkan di organisasi besar, sedangkan organisasi fungsional hanya digunakan di organisasi kecil saja. Organisasi lini pun bisa dengan mudah mengawasi bawahannya, dibandingkan dengan fungsional yang bawahannya belum jelas, atau bisa jadi tidak ada bawahannya yang untuk diperintah.

sumber:
              http://zikriimam.wordpress.com/
              http://www.ut.ac.id/
              http://google.com/
              http://wartawarga.gunadarma.ac.id/

Kamis, 11 Oktober 2012

Organisasi Non Profit


ORGANISASI NON PROFIT

Bab I
Pendahuluan.
            Dengan adanya organisasi non profit ini di maksudkan agar lebih banyak lagi orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama untuk lebih sering membantu orang lain dibawahnya. Dan atas dasar kemanusia tanpa mengharapkan imbalan atau laba.

Bab II
Teori.
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.

Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum, dan beberapa para petugas pemerintah.
           
Banyak hal yang membedakan antara organisasi nirlaba dengan organisasi lainnya (laba). Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesungguhnya ’pemilik’ organisasi nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur. Pada organisasi laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya. Dalam hal donatur, organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai sumber pendanaan. Berbeda dengan organisasi laba yang telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya. Dalam hal penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba telah jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana. Sedangkan pada organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah dilakukan. Anggota Dewan Komisaris bukanlah ’pemilik’ organisasi.

Bab IV
Pembahasan.
            Seperti di Indonesia ini organisasi non profit sudah cukup banyak dalam hal kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial. Pemerintah pun ambil andil banyak dalam organisasi non profit ini dengan membangun sekolah-sekolah negeri yang bertujuan memberi pendidikan yang layak dan sama untuk seluruh rakyat.

            Sama halnya dengan rumah sakit tertentu yang benar-benar ingin membuat bangsa Indonesia menjadi sehat mereka bersatu membentuk organisasi dalam hal ini seperti rumah sakit atau klinik, yang memberikan pelayanan yang cukup maksimal terhadap pasiennya. Banyak juga yang mengatas namakan organisasinya LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang ingin memajukan pariwisata Indonesia dan memberi lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar tempat wisata tersebut.


Sumber : id.wikipedia.org